Chereads / Pelatihan Mimpi : Sang Juara / Chapter 40 - Insiden

Chapter 40 - Insiden

Menjelang menit-menit akhir babak kedua, Chelsea menyerang Southampton tanpa henti. Mereka tidak ingin mendapatkan hasil imbang di kandang sendiri. Para pemain Southampton dipaksa terkurung di dalam kotak penalti. Bahkan Kazuki sendiri sibuk untuk menjaga pemain Chelsea di kotak penalti.

Pada menit akhir injury time babak kedua, Hazard kembali melakukan dribble luar biasa. Ia berhasil menipu para pemain Southampton, hingga Hazard memiliki peluang untuk menembakkan bola. Namun tendangannya Hazard berhasil di tangkap oleh Dewan Smith. Peluit berbunyi menandakan pertandingan telah berakhir.

"Pertandingan antara Southampton melawan Chelsea resmi berakhir. Chelsea yang bermain di kandang sendiri harus puas ditahan imbang oleh sang tamu, Southampton. Gol Chelsea dicetak oleh Dusan Removic pada menit ke 37 dan menit ke 74. Sementara gol Southampton, dicetak oleh Wright-Phillips pada menit ke 66, dan Kazuki pada menit ke 81. Ini adalah keenam kalinya Kazuki mencetak gol dalam 4 pertandingan yang ia jalani."

Para penggemar Chelsea harus kecewa karena tim kesayangan mereka gagal meraih kemenangan. Tentu saja yang paling menyesali hasil ini adalah Mourinho. Ia menyesal membiarkan Ruiz bermain, mungkin jika Terry yang bermain sebagai bek tengah makan hasilnya berbeda. Gol pertama Southampton terjadi karena kecerobohan Ruiz. Gol kedua Southampton juga karena Kazuki berhasil melewati Ruiz sebagai baris terakhir pertahanan Chelsea.

Di sisi lain, Ruiz juga merasa malu dengan dirinya sendiri. Sepanjang babak kedua, Ruiz dan Kazuki melakukan banyak percakapan. Bukannya membuat Kazuki terprovokasi malah Ruiz sendiri yang terprovokasi. Justru karena provokasi Kazuki yang membuat Ruiz terus mengikutinya sehingga gol pertama Southampton tercipta.

Wright-Phillips berjalan menuju Lambert, ia menghentikan Lambert dengan memanggilnya, "Sir, maukah kau bertukar baju denganku?"

Lambert berbalik dan melihat pemain Southampton yang meminta bertukar baju dengannya. Ia mengenali Wright-Phillips yang mencetak gol pertama Southampton. Ia melepas bajunya sembari bertanya, "Siapa namamu?"

"Namaku Wright-Phillips, aku sangat mengagumimu," kata Wright-Phillips dengan bersemangat.

"Kau bermain dengan baik."

"Terima kasih."

Di saat yang bersamaan, Kazuki juga dicegat oleh Hazard. Kazuki terkejut melihat pemuda asal belgia itu mendatanginya.

"Bisakah kita bertukar kaus?" tanya Hazard.

Kazuki berkata dengan santai, "Tentu." Kazuki sendiri sebenarnya tidak memiliki niatan untuk bertukar kaus dengan para pemain Chelsea. Alasannya karena tidak ada pemain The Blues yang ia kagumi. Namun, Kazuki tidak akan menolak jika ada yang memintanya bertukar kaus.

Kazuki mengambil kaus Chelsea milik Hazard dan menggantungkannya di bahu. Ia memberikan kaus Southampton miliknya pada Hazard. Setelah itu ia berkata pada Hazard, "Jika kau gagal memenuhi potensimu, aku akan membuang kaus ini."

Hazard terkejut dengan perkataan Kazuki, sesaat setelah itu ia membalas, "Aku juga akan melakukan hal yang sama kalau begitu."

Kazuki berbalik dan berjalan meninggalkan Hazard. Walaupun percakapan keduanya terlihat seperti seorang rival namun Kazuki tidak menganggap Hazard sebagai pesaing. Adanya [Dream Training] membuat Kazuki lebih cepat dalam memenuhi potensi dia daripada pemain lain.

Ada banyak pemain muda yang memiliki potensi lebih baik daripada Kazuki tetapi dalam hal kecepatan memenuhi potensi Kazuki pasti yang terdepan. Poin minus Kazuki adalah tubuhnya tidak mampu mengikuti kecepatan perkembangan kemampuannya secara keseluruhan.

***

Mourinho tidak menghadiri konfrensi pers post-match, ia hanya menyuruh asistennya untuk menggantikannya. Pelatih Chelsea itu malas menghadapi pertanyaan wartawan apalagi setelah Chelsea hanya bisa meraih hasil imbang dalam pertandingan ini.

Para reporter yang mengetahui ketidakhadiran Mourinho hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak berdaya. Semua pertanyaan yang telah mereka pikirkan untuk mengganggu Mourinho menjadi sia-sia.

Hubungan media dengan Mourinho selalu seperti ini. Ketika Mourinho menang, media akan membiarkan dia menyombongkan diri, namun ketika Mourinho kalah atau gagal memenuhi ekspektasi maka media akan menyerangnya.

Mengenai pertandingan kali ini, media-media besar memiliki pendapat yang berbeda. The Sun menyebutkan lebih menekankan ketidakberuntungan Chelsea daripada mengakui Southampton bermain bagus, The Sun memilih Okhalo sebagai Man of The Match.

The Independen lebih menekankan pada kontribusi Kazuki dalam 2 gol Southampton, The Independen memilih Kazuki sebagai Man of the Match. Sementara itu, The Guardian lebih fokus pada kesalahan Ruiz dalam proses dua gol Southampton, The Guardian memberikan man of the match pada Dusan sebagai pencetak 2 gol dalam pertandingan ini.

Bagaimana dengan Southampton Daily? Tentu saja mereka memuji para pemain Southampton sepenuhnya. Mereka memberikan man of the match pada Kazuki.

Walaupun Kazuki hanya mencetak satu gol dan hanya bermain di babak kedua tetapi secara keseluruhan media memuji penampilannya. Hazard memang menarik perhatian dengan kemampuan dribblenya tetapi gol Kazuki pada pertandingan kali ini merupakan gol solo, hal ini membuat asist yang dilakukan Hazard kurang menarik.

Sementara itu, pengikut akun sosial media Kazuki perlahan naik. Kebanyakan dari mereka adalah fans Southampton. Namun, fans dari klub lain yang mengikuti akun Kazuki. Menurut laporan Shiraishi, selalu ada komentar para penggemar klub lain yang meminta Kazuki untuk pindah ke klub kesayangan mereka.

Selain para penggemar Southampton ada juga orang-orang Jepang yang mengikuti akun sosial media miliknya. Setelah tampil dalam beberapa pertandingan premier league, Kazuki juga dikenali oleh para penggemar sepakbola asal jepang.

Shiraishi mengikuti Kazuki hampir selama 24 jam penuh. Ketika Kazuki latihan, Shiraishi akan berada di luar lapangan pelatihan sambil terus mengabadikan keseharian Kazuki.

***

Shiraishi memarkirkan mobil di depan sebuah bar. Ia membuka kaca mobil, dan melihat sosok Kazuki yang menggendong Wright-Phillips. Wajah Wright-Phillips terlihat babak belur.

"Bisakah Kau menjelaskan padaku apa yang terjadi?"

Sejam sebelumnya, telepon Shiraishi tiba-tiba berbunyi. Kazuki lah yang meneleponnya, tidak biasa bagi Kazuki untuk menelepoj Shiraishi. Namun, setelah mengangkat telepon, Kazuki menyuruh Shiraishi untuk menjemputnya di depan sebuah bar.

Sekarang, disinilah dia, melihat Kazuki membawa sosok Wright-Phillips yang terluka.

Kazuki membawa Wright-Phillips masuk ke dalam mobil. Ia membaringkan temannya itu pada kursi belakang. Ia kemudian turun lagi, dan duduk di kursi depan.

"Aku akan menjelaskannya di perjalanan, kita harus pergi ke rumah sakit terlebih dahulu," ujar Kazuki.

Shiraishi mengangguk. Ia menghidupkan mesin mobil dan mengemudikan nya menuju rumah sakit.

'Seharusnya, aku tidak menerima ajakan orang ini,' Kazuki menggelengkan kepalanya menyesali keputusannya pada beberapa jam lalu. Wright-Phillips mengajak Kazuki dan beberapa pemain Southampton lain untuk bersenang-senang di sebuah bar. Kazuki menerima tawaran itu karena Wright-Phillips memohon padanya.

Di bar, Kazuki tidak minum banyak alkohol, dia tetap menjaga kesadarannya dengan baik. Walaupun ia mengobrol dengan beberapa wanita namun Kazuki tidak berencana untuk menghabiskan malam dengan mereka.

Keadaan di bar mulai kacau ketika Wright-Phillips memukul seorang pria. Kazuki tidak tahu apa kronologinya tetapi ia menebak mungkin karena seorang wanita. Perkelahian terjadi, ternyata pria yang dipukul Wright-Phillips memiliki banyak teman.

Akhirnya para pemain Southampton lain yang ingin menghentikan perkelahian malah terseret ke dalamnya. Perkelahian antara individu berubah menjadi perkelahian kelompok antara pemain Southampton (kecuali Kazuki yang tidak ikut campur dari awal) dengan pihak yang bermasalah dengan Wright.

Setelah beberapa saat perkelahian itu berhenti, namun para pemain Southampton lainnya terluka di beberapa bagian. Selain itu, Kazuki melihat beberapa pengunjung lain sepertinya merekam kejadian ini. Jelas perkelahian di bar ini mungkin akan berakhir dengan kasus yang serius. Media pasti akan memberitakan kasus ini.

Dalam kasus seperti ini hal yang paling penting untuk dilakukan pertama kali adalah membersihkan namanya. Penting untuk membiarkan orang tahu bahwa Kazuki tidak terlibat dalam perkelahian ini.