Pada menit ke 52, Southampton menyerang dari kiri lewat koordinasi Rudolf dan Wright-Phillips. Rudolf memberikan umpan lob ke area sayap. Wright-Phillips mencoba mengejar bola tersebut, namun Hosingwa mengalahkan Wright-Phillips dengan body charge. Setelah mengontrol bola, Hosingwa segera memulai serangan balik Chelsea.
Para pemain Chelsea dilatih untuk siap menyerang balik kapan saja. Hosingwa memberikan bola pada Essian. Rudolf mencoba merebut bola dari Essian, namun dalam konfrontasi fisik antara mereka dimenangkan oleh Essian. Essian memberikan bola ke depan, Shank Lambert menerima umpan tersebut. Terlalu sulit bagi Lambert untuk menerobos di lini tengah, jadi ia mentransfer bola pada Zelatta.
Pemain spanyol itu turun ke lini tengah untuk menjemput bola. Ia kemudian menggiring bola ke depan. Benson berdiri di depan Zelatta mencoba menghentikan pemain sayap kanan Chelsea itu. Namun, sekali lagi, Zelatta terlalu lincah untuk seorang Benson. Setelah melewati Benson Zelatta mengirimkan umpan crossing ke kotak penalti.
Dusan beradu fisik dengan Okhalo untuk merebut posisi yang paling tepat dalam menerima bola. Keduanya melompat dan melakukan sundulan. Bola itu kemudian memantul ke depan kotak penalti. Maroda, gelandang Chelsea menerima bola tersebut ia memberikan umpan terobosan ke sisi kiri. Ridge yang tidak dijaga ketat berhasil menerima umpan tersebut. Ridge melakukan tendangan datar menuju tiang dekat gawang Southampton.
Dean Smith memanjangkan kakinya dan memblokir bola tersebut. Bola itu memantul kembali, namun kali ini Hilton berhasil membuang bola tersebut.
Sementara itu di sisi lapangan, Mourinho memegang kepalanya dan memasang ekspresi tidak percaya. Ia tidak menyangka dalam situasi 1 lawan 1 seperti itu Ridge akan melewatkan kesempatan mencetak gol.
"Tenanglah, Chelsea masih unggul," ujar asisten pelatih Chelsea.
Mourinho dengan jengkel berkata, "Ya, aku tidak masalah kami menang 1-0 atau 2-0 tetapi melewatkan peluang yang bagus bukanlah gayaku. Panggil Hazard untuk pemanasan."
Sang asisten mengangguk, Hazard adalah pemain muda Chelsea, seperti Kazuki, dia juga diakui sebagai salah satu pemain muda terbaik di premier league saat ini.
Pada menit ke 61, Hazard masuk menggantikan Ridge. Ridge berjalan keluar lapangan seraya menunjukan ekspresi kesal. Ia bahkan melewatkan uluran tangan Mourinho.
Sementara Hazard memasuki lapangan, Kazuki mendatangi Wright-Phillips.
Kazuki berkata, "Apa kau tidak ingin bertukar kaus dengan Lambert? Lambert tidak akan mengenalimu jika kau bermain seperti ini terus."
Wright-Phillips membalas dengan wajah tidak berdaya, "Aku tahu itu, tapi aku merasa tidak berdaya setiap kali menghadapi bek kanan Chelsea. Aku tidak bisa melakukannya dengan benar."
Kazuki berkata dengan nada dingin, "Jika kau merasa tidak berguna, sebaiknya kau bicarakan itu pada pelatih. Biarkan dia menggantikanmu dengan seseorang yang lebih berguna."
Wright-Phillips terdiam. Selama pertandingan ini, ia selalu kalah dalam duel melawan Hosingwa. Pengalaman, kecepatan, teknik, semau aspek Hosingwa lebih baik daripada Wright-Phillips.
"Sepakbola adalah olahraga tim. Jika kau tidak bisa mengalahkan seseorang, jangan takut untuk lari dan memberitahukan temanmu," Kazuki kemudian melanjutkan perkataannya, "Ayo, bertukar posisi."
Pertukaran posisi adalah salah satu cara mengatasi solusi ketika para pemain kalah secara individu dari lawan di jalur mereka. Kazuki bukanlah pemain sayap, namun kemampuan dribble, dan teknik kakinya telah meningkat setelah berlatih terus menerus. Ia yakin bahwa kemampuannya bermain di posisi sayap tidak terlalu buruk.
"Baiklah," Wright-Phillips menerima usulan itu.
Mereka tidak langsung berganti posisi. Keduanya membuat kesepakatan mereka akan berganti posisi ketika serangan Southampton berikutnya datang.
Pada menit ke 66, Southampton mendapatkan sebuah peluang. Hal ini diawali dengan kegagalan Hazard dalam menerobos melewati bek tengah Southampton, Okhalo. Setelah berhasil mencuri bola dari Hazard, Okhalo memberikan bola pada Simone. Lambert dan Essian, segera melakukan pressing pada Simone. Kapten Southampton itu menberikan bola kembali pada bek tengah Southampton, Hilton. Hilton memberikan bola itu pada bek kiri Benson.
Benson melewati Zelatta dengan kecepatan penuh. Ia membawa bola melewati garis tengah. Gelandang Chelsea, Maroda datang dan berusaha untuk menjegal Benson. Namun, Benson terlebih dahulu memberikan bola pada Rudolf.
Pada saat yang bersamaan bek tengah Chelsea, Ruiz mengikuti Kazuki dengan erat, setelah Rudolf menerima bola Kazuki berlari ke sisi sayap kanan, Ruiz mengikutinya, namun pada saat itu Wright-Phillips berlari dengan kecepatan penuh menuju celah yang ditinggalkan Ruiz. Rudolf memberikan umpan terobosan. Ivano bergegas berlari dan melakukan tackle pada Wright-Phillips, namun bola masih melaju, Wright-Phillips segera bangun dan mengejar bola.
Wright-Phillips mengejar bola ke kotak penalti, tidak ada siapapun di depannya kecuali Peter Krech. Kiper Chelsea, Perter Krech maju untuk merebut bola, Wright-Phillips mendapatkan bola tersebut terlebih dahulu ia lalu mencungkil bola ke gawang Chelsea.
"Goaaall!! Wright-Phillips berhasil menyamakan kedudukan, ketegangan kembali! Southampton berhasil menyamakan kedudukan setelah Wright-Phillips menyambut umpan dari Rudolf. Selain itu, perlu diperhatikan, pergerakan Kazuki yang memancing Ruiz juga merupakan kunci gol ini."
Mourinho menendang botol plastik dengan kesal, ia mengumpat dan mengeluarkan kekesalannya. Terutama pada David Ruiz yang melakukan blunder.
Mourinho berkata pada Asistennya, "Biarkan John Terry melakukan pemanasan."
***
Di sisi lain, Wright-Phillips memeluk Kazuki dan berkata, "Terima kasih, gol ini berkatmu Kazuki."
"Jangan terlalu senang, kita belum unggul dari Chelsea."
Wright-Phillips menatap Kazuki heran, "Kau serius ingin memenangkan pertandingan ini?" Melawan The Big Six, Southampton tidak pernah menang semenjak tahun 2009, rekor terbaik mereka adalah meraih hasil imbang.
"Apa boleh buat, lagipula aku belum mencetak gol." Walaupun Kazuki senang Wright-Phillips mencetak gol namun sebagai striker dia masih ingin mencetak golnya sendiri di pertandingan ini.
Tidak apa-apa bagi Mourinho untuk tidak mengenal Kazuki sebelum pertandingan ini. Namun, Kazuki ingin membuat Mourinho mengetahui dan mengakui kemampuan Kazuki.
Pada menit ke 74, Southampton yang mencetak gol 8 menit lalu harus bisa melihat kenyataan. Hazard melewati tiga pemain bertahan sekaligus dan membantu Susah untuk mencetak gol keduanya. Para pendukung Chelsea bersorak secara bersamaan setelah melihat gol kedua Chelsea. Penampilan Hazard jelas lebih mencolok daripada Kazuki.
"Hazard! Dia melewati 3 pemain sekaligus, sungguh indah, aku dengan berani mengatakan bahwa dalam beberapa tahun Hazard pasti akan menyaingi Mattheo, kemampuan dribblenya jelas tidak kalah dari sang mega bintang."
Jika skor 2-1 bertahan sampai akhir, maka pembicaraan mengenai Kazuki akan hilang diganti oleh Hazard sebagai tokoh utama. Kazuki mengetahui itu dengan jelas, karena itu ia tidak ingin kalah dari Hazard, terutama pada pertandingan ini.
Kazuki masih berada di sayap bertukar posisi dengan Wright-Phillips. Pada menit ke 81, peluang datang. Kazuki menerima umpan dari Simone, Essian datang untuk merebut bola dari Kazuki. Kazuki melakukan Step-over, ia melakukan gerakan tipuan, lalu mendorong bola ke kanan secara tiba-tiba, ia berhasil menerobos Essian. Hosingwa datang dan melakukan tackle, tapi Kazuki menarik bola ke belakang pada saat yang tepat dan berhasil menghindari tackle Hosingwa.
Kazuki terus membawa bola ke kotak penalti, Ruiz mencoba menghentikan Kazuki, namun Kazuki melakukan body feint, gerakan Kazuki terlalu cepat dan akurat sehingga Ruiz sebagai bek berpengalaman, tidak mampu menebak pergerakan Kazuki. Setelah melewati Ruiz, Kazuki berhadapan dengan Krech, tanpa ragu Kazuki memberikan tendangan keras ke sudut gawang.
"Goaaalll! Baru saja Hazard menampilkan dribble yang sangat indah, dan dengan mengejutkan, Kazuki melakukan hal yang sama, tidak, bahkan lebih baik. Dia melewati tiga pemain berturut-turut dari Essian, Hosingwa dan akhirnya Ruiz. Aku tidak menyangka dia memiliki kemampuan seperti ini. Ini menakjubkan."
Ini adalah gol yang benar-benar murni karena Kazuki. Tidak ada bantuan pemain lain dalam prosesnya. Saat merayakan goal, Kazuki memandang Hazard dari kejauhan, ia tersenyum seraya bergumam, "Aku juga bisa melakukannya."
Pelatihan Kazuki dalam melatih skillnya tidak sia-sia.