Sebagai seorang striker, Kazuki sangat membutuhkan bantuan pemain lini tengah. Di Manchester United u-18 ia mendekati Bennet, di Southampton u-23 ada Rustan dan juga Ryan. Di tim utama Southampton juga berusaha menjalin pertemanan. Di posisi striker bayangan, Denilson terlalu sulit untuk Kazuki dekati. Karena itu ia mencoba berteman dengan pengganti Denilson, yaitu Crage Cramilton, pemain berusia 25 tahun yang datang ke Southampton 1 tahun lalu.
Di sisi gelandang, Kazuki telah berteman dengan Hugo sebagai gelandang kanan. Kemudian, ia juga berteman dengan gelandang kiri Southampton Kounde Aklomussa pemain asal benua afrika. Pada gelandang bertahan kapten tim utama Southampton, Simon Cadler juga cukup ramah padanya.
Pada sisi bek, Kazuki hanya akrab dengan Vicente sebagai bek kanan pengganti. Terakhir, ia juga berteman dengan Dean Smith sebagai kiper utama Southampton.
Kemajuan Kazuki dalam beradaptasi dengan rekan-rekan barunya, cukup cepat. Hal ini bisa dibuktikan dalam pertandingan latihan Southampton baru-baru ini. Kazuki berhasil mencetak goal berturut-turut. Keahlian Kazuki mulai terungkap setelah rekan-rekan barunya bisa membaca pergerakannya. Pemuda asal Jepang itu berhasil mencetak goal dengan bantuan Hugo.
Perbedaan Hugo dengan Rustan terletak pada gaya bermain mereka. Hugo lebih mengandalkan skill dan passing untuk menjadi gelandang kanan, sementara Rustan lebih mengandalkan kecepatan kasar. Umpan-umpan yang diberikan Hugo cenderung lebih mudah untuk diterima, tetapi umpan tersebut terkadang lebih mengarah pada Kazuki daripada pada ruang di depan Kazuki. Hal inilah yang membuat Kazuki di awal-awal sangat kesulitan untuk mencetak goal.
Sementara itu Kazuki juga sudah bisa beradaptasi dengan gaya bermain Crage dan Danilson. Crage, lebih mengutamakan kerja sama sementara Danilson lebih mengutamakan skill individu. Dalam hal skill individu, tidak bisa dipungkiri bahwa Danilson adalah yang terbaik diantara pemain-pemain Southampton lainnya. Bukan hal buruk bagi Danilson untuk mengutamakan skill individu, masalahnya kemampuan Danilson dalam menembak agak buruk sehingga ia sering membuang peluang emas yang ia ciptakan sendiri.
Di sayap kiri, Kounde memiliki kecepatan dan kemampuan bertahan yang bagus. Sesekali ia membantu serangan tetapi di kebanyakan waktu, Kounde lebih berfokus pada memotong bola dan menandai lawan.
Formasi Southampton adalah 4-4-2 dengan variasi serangan 4-2-3-1 dan variasi bertahan 4-5-1. Posisi Danilson sering berada di belakang striker walaupun pada dasarnya Danilson memiliki banyak kebebasan dalam formasi ini. Danilson bisa bertukar dengan posisi dengan pemain sayap sesuka hatinya, menyesuaikan dengan keadaan.
Osmund, yang merupakan saingan Kazuki adalah striker tipe kecepatan. Ia memiliki kecepatan yang bagus, yang dapat digunakan dalam serangan balik. Mengingat Southampton selalu melakukan serangan balik, tentu saja nilai Osmund pada strategi Southampton sebenarnya cukup penting. Osmund juga bisa bermain sebagai sayap kanan ataupun kiri. Sundulan Osmund merupakan kelemahannya. Osmund juga kurang baik dalam melawan musuh yang menggunakan strategi bertahan.
Dalam pelatihan harian, orang-orang dapat melihat bahwa kemampuan menendang Kazuki lebih bagus daripada kemampuan menendang Osmund. Sementara itu, Anthony yang seharusnya menjadi pesaing Kazuki untuk merebutkan posisi pengganti Osmund, dikalahkan dalam segala aspek oleh Kazuki. Bisa dibilang, Kazuki sudah tidak menganggap Anthony sebagai pesaingnya lagi.
Di sisi lain, Osmund yang menjadi pesaing Kazuki, memperlakukan pemuda Jepang itu dengan ramah. Kazuki pernah bertanya pada Osmund, Apakah Osmund tidak menganggap Kazuki sebagai pesaing?
Osmund menjawab bahwa Osmund dan Kazuki adalah tipe striker yang berbeda, masing-masing dari mereka pasti akan mendapatkan jatah bermain sesuai dengan situasi pertandingan.
Setelah pelatihan harian, pelatih utama Southampton, George East gate mengumumkan daftar besar pemain untuk pertandingan besok hari. Dimulai dari jajaran kiper, George mengumumkan satu persatu pemain dalam daftar besar.
"...Kazuki Kazeshima." George mengumumkan Kazuki sebagai pemain terakhir dalam daftar besar.
Kazuki tersenyum lebar mendengarnya. Pengumuman tersebut membuat Kazuki yakin bahwa dalam pikiran George, Kazuki sudah lebih berguna daripada Anthony. Meski Kazuki hanya terdaftar sebagai pengganti tetapi Kazuki yakin ia akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam pertandingan besok.
***
Pertandingan pekan ke 24 liga premier Inggris, Southampton vs Tottenham Hotspur di stadion St Marrys. Pada pertandingan ini Southampton yang bertekad untuk menjauh dari zona degradasi harus mampu mengambil 3 poin di kandang mereka, sementara itu The Lilywhite, juga menginginkan 3 poin agar mereka bisa masuk ke zona Liga Champions.
"Selamat malam semuanya, selamat datang di putaran ke 24 Liga Premier, Southampton akan bermain melawan Tottenham di kandang sendiri.
Southampton yang mengalami hasil negatif dalam 5 pertandingan sebelumnya, harus mampu meraih kemenangan karena jika mereka kalah maka Millwall yang kemarin memenangkan pertandingan akan merebut posisi ke 17 dan Southampton harus turun ke posisi 18. Sementara itu Tottenham sangat diunggulkan setelah Gareth Neill, mantan pemain Southampton, Baru-baru ini dalam keadaan panas. Pemain Welsh itu berhasil mencetak 4 goal dalam 5 pertandingan terakhir.
Southampton menggunakan dengan formasi 4-4-2 andalan mereka.
Kiper : Dean Smith;
Bek : Vicente, Hilton, Okhalo, Benson
Gelandang : Hugo, Simone, Rudolf, Kounde
Striker : Osmund, Denilson.
Tottenham Hotspur kembali menggunakan formasi andalan mereka, 4-3-3
Kiper : Llorente
Bek : Zouma, Gregor, Anderson, Denis
Gelandang : Flaminho, Moric, Rouch
Depan : Gareth Neill, Luminare, Shradder
Dibandingkan minggu lalu, Southampton menurunkan Vicente untuk menggantikan Freddy. Sementara itu di bangku cadangan George Eastgate membawa pemain asal Jepang Kazuki Kazeshima yang bermain dengan baik di tim cadangan. Kita lihat apakah Kazuki akan mendapatkan kesempatan bermain pada pertandingan kali ini.
Di sisi lain, Tottenham menurunkan starting line up andalan mereka. Tidak ada yang perlu dibahas, Tottenham yang telah meraih 2 kali kemenangan beruntun ingin melanjutkan tren positif mereka pada pertandingan kali ini."
Dari sudut pandang manapun, Tottenham sebagai tim tamu jelas sangat diunggulkan oleh media. Dengan kehadiran Moric di lini tengah dan kecepatan Gareth Neill di sayap, jelas membuat pelatih The Lilywhite, Harry Greenknap percaya diri.
Ketika peluit wasit dibunyikan, Southampton memulai permainan dengan tenang. Tetapi, Tottenham melakukan High Press ganas pada Southampton.
Pada menit ke 2, Bek tengah Southampton, Okhalo terpaksa memberikan bola pada kiper Southampton. Namun, umpan yang diberikan Okhalo terlalu lemah. Di saat yang bersamaan Gareth Neill berlari dengan cepat untuk memotong umpan Okhalo. Dean Smith yang menyadari umpan itu tidak akan sampai padanya, segera berlari ke depan untuk merebut bola.
Kemampuan berlari Gareth sangat cepat sehingga ia berhasil mendapatkan bola terlebih dahulu. Gareth melakukan tembakan melengkung. Saat para pendukung Southampton cemas, bola itu menghantam tiang gawang sebelum berbelok keluar lapangan.
Gareth memegang kepalanya menyesali tendangannya yang kurang akurat.
Walaupun tidak membuat gol, tetapi serangan ini membuat jantung para penggemar Southampton berdebar kencang.