Di dalam ruangan itu terdapat sebuah pintu yang tampaknya akan menghubungkannya ke ruangan lainnya, seperti yang telah ia duga, pintu itu memiliki akses berupa pin dan sidik jari untuk membukanya.
Davine segera meletakan jari telunjuk milik lelaki yang sebelumnya telah ia lumpuhkan itu. Tepat sesuai dugaan, pintu itu segera terbuka seketika Davine menempelkan penggalan jari telunjuk yang sebelumnya telah ia ambil dari mayat lelaki tersebut.
Tampaknya ada dua cara untuk mengakses pintu itu, yang pertama dengan menggunakan sidik jari, dan yang kedua menggunakan beberapa digit angka yang telah mereka tetapkan.
Davine segera menyiapkan handgun miliknya, ia akan segera mencari keberadaan kamera pengawas di balik pintu itu dan menembaknya.
Membuka pintu itu, Davine hanya memiliki beberapa detik untuk mencari keberadaan benda itu, dan segera menembaknya. Usahanya cukup berjalan dengan baik.