Siska memukul kesal kakinya sendiri, ia tahu ia harus segera bergerak dan meraih handgun yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya.
Davine yang telah diambil alih oleh sang alter masih berjibaku menghadapi lelaki yang sedang berhadapan dengannya itu, tak seperti sebelumnya, kini Davine bahkan tampak lebih unggul, namun postur memang menjadi kendala, walau sang alter telah beberapa kali mendaratkan bogem mentahnya pada lelaki itu, namun tampaknya hal itu masih belumlah cukup. Davine, lelaki itu jelas membutuhkan senjatanya itu agar segera kembali ke genggamannya.
Kini getaran yang Siska rasakan di tubuhnya telah mulai berkurang. Ia beberapa kali menarik napas dan menghembuskannya, wanita itu terus melakukannya secara berulang, berharap hal itu akan sedikit membantunya dalam mengatasi rasa takut yang ia rasakan. Bagaimanapun itu adalah kali pertama baginya berada dan terjebak di situasi seperti itu.