Tak seperti yang Davine harapkan. Setelah beberapa lama berselancar di dunia maya, tampaknya ia masih belum mendapatkan sedikit pun informasi yang ia inginkan. Hal ini tentu sangat jauh dari harapannya, ia tidak mengerti bagaimana bisa kota itu tak memiliki situs resmi yang menerangkan data-data dan informasi seputar kota itu di internet, hal yang menurut Davine terasa sangat janggal di era milenial sepeti sekarang.
Ketika ia baru saja ingin mengakhiri aktivitasnya itu, seketika sudut pandang itu kembali menghampirinya. Seperti biasa hal itu diiringi dengan rasa sakit yang sangat tak tertahankan di kepalanya.
Davine masih berada di ambang kesadarannya, ia tentu ia tidak boleh pingsan yang di mana nantinya hanya akan membuat dirinya menjadi pusat perhatian di tempat itu.