Pikiran Davine kian melayang. Perkataan Lissa tentu ada benarnya, namun bagaimana cara untuk memperbaiki sesuatu yang telah terlanjur ia lakukan itu. Tak mungkin baginya untuk menghidupkan kembali orang yang sudah mati, itulah mengapa pembunuhan termasuk sebagai dosa yang sangat besar. Tentu saja setelah kau membunuh seseorang, maka kau tak akan punya kesempatan lagi untuk meminta maaf, dan memperbaiki hal tersebut, pikir Davine. Membuatnya semakin merasa tak pantas untuk dikatakan sebagai seorang manusia. Namun di tengah percakapan itu, Lissa juga meyakinkan jika tak ada manusia yang luput dari kesalahan, menurutnya yang harus Davine lakukan saat ini adalah segera mencari kembali jati dirinya yang hilang, dan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan hal yang ia anggap benar, tentu saja ia juga menekankan jika hal itu harus Davine lakukan dengan cara yang benar pula.