Hoek! Hoek!
Raihan merasakan mual yang di perutnya, dia terus memuntahkan isi perutnya karena terlalu pusing saat naik Rollercoster. Saat ini Dyanra sedang memijat tengkuk sang kekasih. Dia merasa bersalah karena memaksa Raihan untuk bermain bersamanya, padahal pria itu sangat takut ketinggian.
"Maafkan aku, Mas!" lirih Dyanra merasa bersalah, sembari masih memijat tengkuk Raihan agar lebih mendingan.
Raihan berbalik, menatap Dyanra yang kini sedang menekuk wajahnya. Dia menangkup pipi wanita itu dan mengusapnya dengan pelan. "Kamu nggak salah sama sekali, Mas yang bersedian menemani kamu jadi jangan menyalahkan diri sendiri, ya!" ucap Raihan memberikan senyum manis pada Dyanra. "Apa ada permainan yang ingin kamu coba lagi?" tanya Raihan
Dyanra menggeleng pelan. "Udah, kita pulang aja, Mas pasti capek gara-gara menuruti semua keinginanku jadi ayo kita pulang saja," ucap Dyanra menarik tangan Raihan keluar dari wahana permainan.
