"Kenapa gak lo tendang aja bolanya tadi?" Tanya Mahesa pada Atta. Mereka berdua berjalan beriringan menuju tepi lapangan.
"Posisi lo lebih deket tadi." Jawab Atta logis.
"Gue belum siap tadi."
"Buktinya gol kan?"
Mahesa berdecak sekali. "Lo bisa aja masuk posisi strategis kalo tadi lo yang nyetak angka."
"Gak penting posisi gue dimana." Jawab Atta. "Yang penting tim kita menang kan?"
"Terserah." Ucap Mahesa sambil berjalan menjauh.
Atta balas melengos, percuma juga berdebat dengan orang itu. Pemikiran mereka tak akan bisa bersatu.
***
"Duduk." Ucap Alana bernada perintah.
Langkah Atta seketika terhenti. Keningnya mengernyit, namun tak lama kembali normal. "Gak." Jawabnya dingin.
"Tinggal duduk aja susah amat sih." Gemas, Alana menarik tangan Atta, memaksanya duduk. Ia kemudian beranjak, berlutut di depan cowok itu.
"Lo apa-apaan?"
"Udah, gak usah bawel." Sergah Alana.