"Apa kamu mikirin Muhammad?" tanya Afiqah, membuatku terdiam.
"Diam berarti iya." ucap Neila.
"Syah... kalau Muhammad kembali, apa kamu bakalan kembali kayak dulu?Kalau Muhammad kembali, apa kamu bakalan maafin dia?" tanya Afiqah.
"Aku gak bisa maafin Muhammad---." ucapanku pun terhenti karena suara ketukan pintu kamarku.
"Assalamualaikum Aisyah... Ajak Afiqah dan Neila sarapan." ucap Kak Nafidzah sedikit berteriak dari luar kamarku.
"Waalaikumsalam... Iya Kak." jawabku dan kedua sahabatku kompak.
"Yaudah kita kebawah yuk." ajakku pada Afiqah dan Neila.
Kita pun turun kebawah menuju ruang makan. Diruang makan sudah ada Abi, Umi dan Kak Nafidzah.
"Assalamualaikum semua." ucapku dan kedua sahabatku saat baru saja sampai di meja makan sambil tersenyum manis.
"Waalaikumsalam, ayo langsung sarapan." jawab Abi, Umi dan Kak Nafidzah sambil tersenyum.
"Maaf yaa Umi kalau kita kelamaan turun nya, soalnya Aisyah lama." ucap Neila.
"Lho kok aku?" tanyaku.