"Kenapa dimatiin?" protes Satria, "Itu lagi seru debatnya."
"Bodoamat," bentak Nara dari dalam kamar. Pintu kamarnya tidak tertutup sekarang, jadi ia bisa dengan jelas melihat wajah kesal pria itu. Cewek itu pun kembali duduk bersila dengan menyandarkan punggung pada tepi tempat tidur, berhadapan dengan Satria yang duduk di sofa ruang tamu.
"Suaranya ngeganggu banget tau!" sambung cewek itu.
"Itu kan urusan saya, bukan urusan kamu," kata pria itu tanpa dosa. Ia kini turun dari sofa, duduk di lantai sambil bermain bersama dua anak kucing barunya. Pria itu mengajak kucing-kucing itu berbincang, seakan hewan itu mengerti saja.
"Tuh kan, mulai lagi. Heran gue, tuh manusia punya beban hidup apa coba? Sampe kucing aja diajak ngobrol," gerutu Nara.
Dan yang lebih menyebalkannya lagi, kedua kucing itu menyahut dengan eongan, membuat cewek itu semakin jengah saja menghadapi tingkah mereka.