Kedua alis Nara tertaut. "Tugasnya udah kan? Aku kan kemarin udah ngelukis yang Bang Sat minta. Berarti udah selesai. Udah kukerjain. Trus kenapa sekarang jadi bilang belom selesai? Gak bisa gitu dong," ucapnya tak terima.
Satria mempersingkat wajahnya pada cewek itu. "Tau maksud tugasnya apa?"
"T-tau." Nara sedikit gelagapan saat Satria tanpa aba-aba mencondongkan wajah padanya. Pria itu hobi sekali melakukan hal yang tiba-tiba.
"Buat merefleksikan diri kan? Jujur pada diri sendiri," sambung cewek itu.
"Sudah kamu lakukan?" tanya Satria menginterogasi. "Sudah kenal siapa diri kamu? Sudah bisa jujur ke diri sendiri? Sudah tahu bagian mana yang salah dan perlu diperbaiki?"
Nara meneguk saliva dengan susah payah. Perlahan, ia menggeleng.