Luna memperhatikan pria itu. Sungguh baik sekali hatinya. Luna serasa dielus oleh ayahnya snediri. Anadai benar itu Wito, Luna akan bahagia sekali. Tetesan air mata kembali membasahi wajaha, mwmbuat Rangga bertanya,"Lo kenapa nangis lagi? Gara-gara Sakti tadi? Udahlah, Sakti itu gak sayang sama lo, mending sekarang lo lupain kejaidna tadi, ayo gue antar ke sekolah, nanti lo telat."
Bagaimana bisa Luna bersama Rangga, hingga sampai di tempat Sakti dan Widida bersama tadi?
Sebenarnya ini adalah persekongkolan antara Rngga dan Widia. Mereka sepupu yang licik. Bisa melakukan berbagai cara demi mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sudah direncakana bahwa Widida bertugas menghalangi jalan Sakti agar telat menjemput Luna,dan Rangga yang berpura-pura mau menjemput Deo padahal ingin bertemu Luna. Di perjalanan pun Rangga berpura-pura bahwa motor yang dikendarainya mogok, tempat pemberhentian itu sama dengan tempat ketika Sakti berhenti dan dihadang oleh Widia.
***