Ke esokan harinya saat matahari belum sepenuhnya menyinari bumi, ia enggan muncul karena mendung yang masih menyelimuti Dunia. Beralih hanya terlihat remang semua penduduk bumi di pagi itu, namun udaranya Berbeda dari hari-hari sebelumnya. Segar, tanpa polusi dan sejuk.
May menaruh dahinya ke pagar dengan tinggi se bahunya itu, sambil menghirup pelan agar udara itu bisa masuk dengan Baik ke rongga badanya. Ia terbangun lebih awal dari Vino, karena Vino yang tidur di lantai yang hanya beralaskan sarungnya sendiri. Sedangkan May terlelap di sofa empuk yang belum pernah ia tumpangi.
Pagi itu tepat pukul 05:00 WIB, Vino belum juga terbangun dari tidurnya. Posisinya yang terlihat sangat nyaman dengan memasukkan tubuhnya ke sarung, lalu mengganjal kepalanya dengan tas ranselnya. Hanya terdengar dengkuran lirih dan suara jarum jam.