Pak Sugeng memarkirkan mobilnya di parkiran khusus guru dan karyawan, di sebelah Pos satpam dan mengahadap ke barat. Security juga sudah siap menyambut dengan bersiap untuk membuka pintu mobilnya, tapi Pak Sugeng selalu menolak, ia selalau membukanya sendiri.
"Di dalam juga ada restoran May! Tidak usah cemas gitu" Kata pak Sugeng menepis lamunan May yang terlihat sangat menyedihkan, May tidak merespon sapaan pak Sugeng, dia fokus dengan suasana bangunan sekolahnya yang ramai seperti ada sesuatu yang belum ia temui selama ini. Mereka para teman-temanya sudah standby di depan kelas masing-masing, mungkin mereka sudah menyiapkan yel-yel kemenangan mereka atas tuduhan itu.
"Pak saya boleh langsung pulang saja?" Tanya Sanum bermuka lelah, kerumunan temanya itu bagi May mungkin momok yang akan menghampiri dan menghantuinya.