Pagi sekali, tidak seperti biasanya May bangun di hari awal sebelum matahari terbit. Sampai ayam berkokok berkali-kali pun May Masih pulas dengan tidurnya, kak Ahmad yang sedang sibuk di belakang mengurus ayam-ayamnya pun bergegas menghampiri May karena jam sudah mepet waktu berangkat ke sekolah.
Pintu kamarnya Masih terkunci, mungkin jam beker yang biasanya berbunoyi sengaja tidak di pasang pagi itu. Kak Ahmad mengetuk pintunya hingga beberapa kali.
"May Sudah siang kamu tidak masuk sekolah?" Tidak ada jarak antara pintu dan mulut kak Ahmad, agar terdengar berisik di telinga May dan membuatnya bangun.
May mendengar remang-remang suara kakaknya itu, ia menepis dengan memasang di kedua telinganyat. Rasanya seperti ada yang menubruk tubuhnya dengan batu besar sehingga badanya berat untuk bangun.
"May, kakak hitung sampai tiga kamu dak bangun, awas saja" Teriak kakarenaMay d sambil memberi ancaman, kak Ahmad begitu ngotot karena May tidak sesusah ini di bangunkan tiap pagi.