Malam sehabis waktu isyak, para tentangga May masih berdatangan lengkap dengan buku Yasin di tanganya, lalu membaca dan berdoa bersama. May tidak mau keluar, dia menyendiri di kamar sambil menyelimuti seluruh badanya. Hanya Ibu May dan kak Ahmad yang berjaga menerima tamu yang turut berduka.
"May kemana Mad?" Tanya Ibu Setelah mencari-cari May Karena tidak muncul dari awal pembacaan Do'a.
"Bukanya sama ibuk tadi?" Kak Ahmad juga tidak melihat May sama sekali, hanya pas waktu ia dan ibunya pulang May menyambut dan bersalaman, setelah itu sudah tidak terlihat lagi.
"Enggak mad, coba kamu cari ke kamar. Suruh keluar buat baca do'a bersama" Kata Ibu May sambil menyalami para tamu.
Kak Ahmad pasti mengira adiknya itu masih belum bisa menerima meninggalnya pak Ridwan, Karena kepergianya begitu mendadak dan tidak ada tanda sama sekali. Kak Ahmad mengetuk pintu kamar May, sambil memanggil-manggil namanya.