"Pekerjaan apa, Nad?" tanya Razka dengan suara pelan. "Beberapa tahun lalu aku pernah kerja di bengkel pamanku. Tapi, itu sangat melelahkan. Aku udah coba melamar kerja part time di kafe kakakku bekerja, tapi ditolak. Cari pekerjaan di Jakarta sulit, Nad."
"Tapi, jangan di klub itu, Ka."
"Kamu gak ngerti kondisiku sekarang. Kamu hanya bisa menyarankan. Kamu gak tahu, kan, rasanya ada di posisi aku?"
Nadia terdiam, namun berkata dalam hati, Aku mengerti, Ka. Aku mengerti makanya aku meminta kamu untuk keluar. Kamu dijebak, Razka. Kapan kamu akan sadar?
"Kamu gak tahu apa-apa, Nad."
Kamu yang gak tahu apa-apa, Ka! Sayang sekali karena Nadia hanya bisa berkata dalam hati, tidak mampu mengatakan secara langsung.
"Kamu selalu bilang bahwa banyak hal yang kamu gak tahu dari aku. Sama, Ka. Ternyata banyak hal juga yang aku gak tahu dari kamu. Dan banyak hal yang kamu gak tahu tentang sekitarmu juga."
"Itulah kenapa aku selalu minta waktu kamu, Nad."