Ketika Razka mengusap sudut bibirnya, ada bercak dari di jari jempolnya. Cowok itu hanya bisa menghembuskan nafas berat.
"Kita buat lo dikeluarkan dari sekolah? Sampai sekarang lo masih belum ngerti juga apa yang sebenarnya terjadi? Itu bukan suatu kesengajaan!" Razka menatap Gian lekat.
"Ada apa ini? Kalau kalian mau bertengkar, jangan di sini," kata seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan setelah menangani Angel.
"Paman, Angel gimana?" tanya Gian pada Dokter Hans yang tidak lain dan tidak bukan adalah adik dari ibunya.
"Tidak apa-apa. Ada yang membuatnya shock sehingga dia pingsan. Kamu sudah kabari orang tua kamu?"
"Papa lagi meeting, jadi gak bisa ke sini. Mama sedang dalam perjalanan ke sini," jawab Gian.
"Angel adiknya Gian?" tanya Sean berbisik. Razka mengangguk sekali sebagai jawaban.
"Paman pergi dulu. Kalau Mama kamu sudah datang, tolong temui Paman di ruangan."
"Iya, Paman, makasih."
