Al memberhentikan motor nya tepat di sebuah rumah yang berukuran sederhana bercat krem yang dimana itu adalah kontrakan Gina dan kakaknya.
Gina segera turun dari motor Al dan di bantu lagi oleh Al menggunakan tangannya.
"Ini rumah lo?" tanya Al sambil membuka kaca helm nya.
"Kontrakan," jawab Gina.
"Lo ngontrak?" tanya Al lagi.
"Iya, kenapa? Kamu mau rendahin aku?" jawab Gina dengan sengit.
Al menggeleng kepala. "Enggak," jawab Al.
"Yaudah sana pergi dan sebelumnya makasih udah anterin," kata Gina.
Al mengangguk.
"Yaudah sana pergi," usir Gina.
"Ngusir?"
"Iya! Udah sana pergi. Tuh udah di lihatin orang di sana," kata Gina sambil melirik bapak-bapak yang sedang ronda malam lagi duduk di saung yang berada tidak jauh dari kontrakan Gina.
Al melirik ke arah saung itu, ia melihat bapak-bapak ronda itu sedang memperhatikan nya dengan Gina.
Al menghela napasnya. "Yaudah, lo masuk dulu sana," titah Al.
"Enggak, udah kamu cepetan pergi dari sini," keukeuh Gina.