Rachel melambaikan tangan saat melihat taksi lewat. Taksi itu berhenti, saat Rachel hendak menaiki taksi, Rangga berhasil mencekal pergelangan tangan Rachel.
"Kita harus ke rumah sakit sekarang, Rachel," kata Rangga.
Rachel menggeleng kepala. "Aku nggak om aku nggak mau ke rumah sakit, aku mau pulang," tolaknya.
"Rachel, om khawatir kondisi kamu makin parah, kita ke rumah sakit ya, nak?"
"Nggak om, aku nggak mau ke rumah sakit! Buat apa aku sembuh om buat apa?!"
"Rachel please.."
"Aku capek om, aku udah nggak kuat lagi.. Aku nyerah.."
Rachel langsung menaiki taksi meninggalkan Rangga sendiri.
"Argghh!!!" teriak Rangga, ia menatap taksi yang di tumpangi Rachel perlahan menjauh dari pandangannya.
"Maaf pa, aku nggak bisa buat Rachel kembali semangat melawan penyakitnya.." gumam Rangga mengingat Brama--papanya sekaligus kakek Rachel--yang memberinya amanah untuk mengawasi dan menjaga Rachel sebelum Brama menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit jantung yang di deritanya.