Rachel bergeming karena yang dikatakan Garrel ada benarnya.
Garrel menghela napas melihat Rachel terdiam. "Aku harap kamu ngertiin aku kali ini. Walaupun kamu masih di rumah aja tanpa aku, aku tetap khawatir sama kamu. Aku takut mereka nyerang kamu di rumah kaya waktu itu, aku takut hal itu keulang lagi," tutur Garrel sambil menggenggam tangan Rachel.
Rachel menatap wajah Garrel lamat-lamat. "Iya, maafin aku," jawabnya.
Garrel tersenyum kecil. Ia menarik tubuh Rachel kepelukannya. "Iya aku maafin. Jangan di ulangin lagi, ok?"
Rachel mengangguk. Garrel kemudian melepas pelukannya. "Sekarang kita lanjut pulang ya?"
"Eum... Tapi aku lapar, mau makan," jawab Rachel.
"Kamu belum makan?"
Rachel menggeleng kepala. "Belum, tadi mau makan tapi kamu telepon aku buat pulang. Yaudah jadinya aku minta bungkus makanannya."
"Terus mana makananya?"
"Itu, tapi aku nggak mau makan itu," jawab Rachel sambil menunjuk ke bangku belakang mobil.
"Terus mau makan apa, hm?"