Selepas mencatat materi-materi yang di berikan bu gaila, Giyan bergegas pergi dari kelas tanpa mendengarkan kata-kata andrian yang terus berucap tentang dirinya harus mengantarkan Key, meskipun andrian mengucapkan nya secara pelan tetap saja telinganya terasa lelah karena terus-terusan menyuruh dirinya.
Ia mengaitkan helm untuk dirinya sendiri lalu melenggang pergi menuju rumanya.
Ia melirik ke arah spion "Itu mobilnya Key kan?" tanyanya pada diri sendiri.
"Maaf gue gak bisa nepatin omongan gue hari itu, gue Cuma bisa minta maaf, dan bicara permintaan maaf ini hanya di dalam hati gue, gue udah capek banget, gue udah berkali-kali mengadu sama tuhan, semoga orang itu di buka pintu hatinya tapi masih belum, mungkin emang gue gak di takdirin untuk lo, lo bahagianya bukan sama gue tapi sama orang lain" batinya.
Ia melajukan motornya agar cepat sampai rumah.
Selepas sampai di rumah.
"Assalamualaikum mah" ucapnya sambil mengetuk pintu.
"Gak ada orang apa gimana ini"