Liya, lo beneran mau ngelupain Varo?" tanya Rara penasaran, "udah gue bela-belain ngelabrak juga."
Liya menggeleng. "Nggak, gue nggak ada niatan ngelupain Varo. Gue Cuma pingin tau reaksi Varo, kalo dia biasa-biasa aja, mungkin gue beneran ngelupain." Semua menghembuskan napasnya lega.
"Walaupun kadang gue nyaranin lo sama Kevin aja, tapi kalo denger lo mau ngejauhin dan ngelupain Varo gue nggak rela, perjuangan lo udah sampe segini, nanggung kalo mau berhenti," kata Rara.
Liya tersenyum tipis. "Iya."
"Btw, tadi kata-kata Riska nusuk banget, gue kira yang bakalan ngomong gue doang," kata Rara lalu terkekeh.
"Itu gue dibisikin Vira tau," sahut Riska cepat.
"Yee, gue kan Cuma bisikin, gue nggak nyuruh lo buat ngomong," jawab Vira tak mau kalah.
"Kalo lo bisikin kaya gitu seakan-akan lo nyuruh gue buat ngomonglah, Vir!"
Tiba-tiba ponsel yang di dalam tas Liya bergetar, Liya yang sedang menyandarkan tubuhnya di tasnya pun dapat merasakan getaran itu.