Jam istirahat sudah berdering sekitar lima menit yang lalu. Namun, Liyadan ketiga sahabatnya tidak pergi ke kantin. Entah mengapa perut mereka tidak meronta-ronta untuk minta diisi. Begitupun kaki mereka, rasanya jarak kantin dan kelas sangat jauh membuat keempat gadis itu akhirnya hanya berdiri diam mematung di teras kelas sembari menatap lapangan dari lantai dua ini.
Liya mengerjapkan matanya. Pikirannya dan tatapannya kosong sehingga rasa kantuk mudah melanda dirinya. Begitupun ketiga sahabat Liya. Mereka juga merasakan apa yang dirasakan Liya.
"Bosen banget," celetuk Riska.
Liya menoleh ke sisi kanannya lalu mengangguk pelan.
"Sepi, bosen, kaya hidupnya Liya," kata Vira santai.
Spontan Liya menoleh sembari mengerutkan keningnya.
Vira terkekeh pelan. "Bener, kan, tapi? Eh, bukan lo doang sih tapi kita semua," ralat Vira.
"Terlalu hambar butuh yang manis-manis," sahut Rara yang berada di samping kiri Vira.