Entah pendengarannya yang salah, atau orang itu benar-benar gila? Abigail jelas sekali mendengarnya. Dia sendiri tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, orang yang selama ini dia benci benar-benar tidak waras.
"Pokoknya jangan pernah lengah sedikitpun! Dia harus menderita sampe dendam gue terbalas!"
Abigail mengernyit bingung, dendam apa yang dimaksud? Kenapa juga harus mengangkat telpon di dalam gudang sekolah?
"Itu lagi! Terserah lo deh, males gue denger Io ngoceh terus. Kasih minum aja sih, pokoknya dia harus keliatan gak baik-baik aja."
Tadinya dia pikir bukan urusannya untuk ikut campur, tapi entah kenapa dia malah semakin penasaran dan ingin lebih jelas mengetahui siapa orang yang dimaksudnya.
"Oh iya, jangan lupa kasih tau dia kalo Cliera anaknya sekarat di rumah sakit-"
"Cliera?" gumam Abigail.
"Lo pikir siapa lagi? Untungnya gak ada yang curiga, dan ngira bukan gue yang ngunciin dia." kata orang itu seraya tertawa.