"Ra! Kok lo bengong sih?"
"Hah? Eng-nggak kok gak bengong," Cliera mengerjapkan matanya, "yaudah yuk, kita kerumah sakit. Takutnya pundak lo kenapa-napa lagi, nanti gue yang disalahin."
"Gak usah. Gue gak apa-apa kok, gak sakit juga."
"Berhenti sok kuat deh. Lo itu cuma manusia biasa, bukan Ironmen."
"Odading mang Oleh dong?"
"Rayhan!" geram Cliera. Rayhan selalu saja bercanda.
"Gini terus ya, Ra? Gue gak kuat Io nyuekin
gue."
Unknown
I can see you!
Unknown
Jangan anggap remeh ancaman gue, Cliera!
Unknown
Gue tegaskan sekali lagi, jauhin Rayhan atau lo akan nyesel gak dengerin gue!
Cliera mencengkeram erat ponselnya. Sudah cukup penderitaan, tekanan hidupnya, kenapa orang ini malah menambah masalahnya?
"Rayhan."
"Ya?"
"Lo mau jadi pacar gue?"
Rayhan membelalakkan matanya, dia tidak salah dengar kan? "Hah? Eh, maksud-"
"Mau atau enggak?"
"Gue mau!"