Risa adalah gadis yang tak terlalu mementingkan dirinya sendiri, hingga pecahan yang masih menancap di punggungnya pun ia hiraukan. Sudah beberapa hari ini pecahan itu masih berada di punggung Risa. Rasa sakit selalu terasa jika Risa hendak membaringkan tubuhnya, namun Risa benar-benar tak perduli dengan kondisi dirinya itu. Semakin hari, rasa sakit semakin bertambah. Risa tak tahu jika kini punggungnya sudah membiru, darahnya sudah tak lagi keluar. Satu minggu kemudian, punggung Risa membesar dan semakin terasa menyiksa. Risa pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.
"Gimana, Dok? Punggung saya kenapa ya?" tanya Risa kepada seorang dokter yang tengah memeriksa punggungnya. Dokter itu terdengar menghembuskan nafasnya dengan berat.
"Ada apa, Dok?" tanya Risa lagi.
"Maaf, Dik, punggung kamu harus di operasi," jawab dokter itu dengan ragu. Risa terkejut dan tak mempercayai ucapan dokter.
"Dokter serius?" tanya Risa memastikan.