Di ruang tamu ku lihat seorang lelaki sedang memperhatikanku masuk. Ia sangat tampan dan ku yakin lelaki itu adalah kekasih Anggi. Mengingat situasiku yang kacau, tak mungkin rasanya aku menanyakan tentang lelaki itu kepada Anggi. Teman perempuanku ini mengajak aku masuk ke kamarnya dan meminta aku untuk beristirahat sebentar. Sementara itu ia meminta izin kepadaku untuk keluar. Aku hanya menganggukkan kepala untuk menanggapi ucapannya.