Akhirnya, Biantara dan keempat temannya dibawa ke sebuah perkampungan yang isinya hanya orang-orang yang tak berpakaian. Bahkan para wanitanya saja hanya menutupi bagian sensitif di bawah perut. Dadanya terbuka dengan jelas dan hal itu membuat Rezvan dan Faidhan memperhatikan dada mereka dengan mata yang membelalak. Sementara Lisha dan Shanara sangat keheranan melihat manusia-manusia aneh itu.
Kelima anak manusia yang berasal dari kota di bawa ke sebuah rumah yang terbuat dari beberapa kayu dengan atap yang dibuat dari jerami. Mereka di persilakan masuk ke dalam sana untuk bertemu dengan kepala suku. Terlihat di dalam sana ada seseorang kakek yang sangat tua tengah duduk bersila sembari menatap kedatangan mereka. Lalu mereka pun diperintahkan untuk duduk di hadapan kepala suku itu.