Jam istirahat pun tiba, Nathaniel segera pergi dari tempat duduk tapi Aneesha menahan tangannya. Nathaniel menepis dengan kasar dan berkata, "Apaan sih lu?"
"Kantin bareng dong, kan kita bentar lagi jadi keluarga. Jadi kita harus bersama-sama biar tambah dekat," ujarnya. Lelaki ini membelalakkan mata saat Aneesha berkata seperti itu. Lancang sekali mulut perempuan ini. Dia berkata seenaknya tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang yang dia ajak bicara, pikir Nathaniel yang sudah muak dengan kelakuannya.
"Najis!" balasnya dengan kasar, lalu pergi meninggalkan dia. Nathaniel berdecak kesal karena dia tak bisa diperlakukan seperti ini. Bagaimana mau mendekati Aneesha kalau dirinya dibuat kesal terus menerus? Alih-alih mendapatkan informasi tentang kelemahan Aneesha, Nathaniel malah naik darah setiap hari akibat ucapan-ucapan yang dia lontarkan. Nathaniel terus bergelut dengan pikirannya sendiri.