"Ini rumah kamu?" tanyaku. Veno menganggukkan kepala sembari membuka pintunya yang tidak terkunci.
"Kamu tinggal sama siapa?" tanyaku lagi.
"Cuma sama pembantu yang bersih-bersih rumah," jawab Veno. Lalu ia memerintahkan aku untuk duduk di ruang tamu, sementara dia akan mengambil hidangan untukku. Ku lihat dia mulai pergi meninggalkan aku sendirian di ruangan ini.
Di ruang tamu ini, sofanya sangat empuk dan penampilannya terlihat mewah dengan warna keemasan. Ada sebuah meja kaca yang cukup lebar di antara sofa-sofa ini. Kemudian ku lihat ada sebuah lemari hias berisikan beberapa piala, figure kartun, beberapa mainan dan lain-lain. Beberapa pajangan lukisan terlihat menempel di dinding. Selain itu, ada lampu gantung yang cukup besar di atasnya. Mungkin jika menyala, ruangan ini akan terlihat bersinar.
"Kenapa kamu tidak duduk?"
Tiba-tiba terdengar suara Veno. Aku menoleh ke sumber suara, terlihatlah dia yang sedang berjalan ke arahku.