"Nanti aku ganti ya?" Tiba-tiba Jovian berkata seperti itu. Apakah dia sedang membantu kekasihnya untuk mengganti rugi atas apa yang dia lakukan kepadaku?
"Tidak perlu!" tolakku singkat. Sebenarnya aku ingin sekali Revalia sendiri yang mengganti smartphoneku tanpa aku minta. Tetapi terkadang dia memang tidak peka dengan apa yang ku inginkan.
Bel masuk pun berbunyi, kami segera kembali ke kelas dan memulai pelajaran selanjutnya. Aku tak banyak berbicara dengan Revalia. Pun ketika dia bertanya, aku hanya menjawab singkat saja. Tak ku biarkan dia menyontek tugas yang sedang ku kerjakan. Ia terus meminta maaf dan meminta aku untuk membiarkannya menyontek, tetapi aku hanya menggelengkan kepalaku. Ku katakan jika aku sedang tak ingin diganggu. Pada akhirnya dia pun diam.
Tugas yang telah ku selesaikan dikumpulkan. Kini saatnya aku menulis ceritaku. Namun bersamaan dengan itu, bel pulang berbunyi nyaring. Sialan! Aku baru saja ingin menulis.