"Saa… khitt.. akh…," desah Kezia. Kini ia sudah merasakan dua hal bersamaan yaitu rasa sakit dan rasa enak. Namun lama kelamaan, gerakkan Rayyan membuat Kaiza sangat bergairah. Ia terus mendesah dan meminta Rayyan menggerakkan pinggulnya dengan cepat. Lelaki itu menuruti apa yang Keiza lakukan hingga akhirnya mereka sama-sama mengeluarkan cairan di sana.
Rayyan dan Keiza yang sama-sama lemas dan saling menjatuhkan diri di kasur. Keiza memeluk tubuh Rayyan dari samping dan terus menciumi pipi Rayyan. Ia mengucapkan terima kasih banyak kepada Rayyan karena sudah mau melakukan hal menyenangkan ini bersamanya. Rayyan hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja.
"Teh! Kalau nanti Teteh hamil gimana?" tanya Rayyan yang mulai ketakutan. Ia baru tersadar jika apa yang dilakukannya malam ini akan membuat Keiza mengandung anaknya.
"Nanti gue gugurin," jawab Keiza dengan enteng tanpa memikirkan akibatnya nanti.
"Jangan atuh, Teh. Kasian," ujar Rayyan yang tak tega.