Setelah beberapa bulan bekerja menjadi seorang kernet, Rivan sudah bisa membeli kasur lantai untuknya tidur di kontrakan. Ia juga bisa membeli sebuah televisi tabung berukuran kecil lengkap dengan antenanya agar tak terlalu bosan saat di rumah. Selain itu, beberapa peralatan dapur juga dibelinya dengan jerit payah sendiri. Namun Rivan masih belum bisa bepergian mencari keberadaan Alsava ataupun mencari ibu kandungnya. Ia masih harus bekerja keras mengumpulkan uang untuk melakukan perjalanan yang membutuhkan uang dalam jumlah cukup banyak. Hingga pada akhirnya, secara tidak sengaja, Rivan melihat Alsava yang sedang duduk di sebuah kursi bis yang sedang ia naiki. Tanpa ragu, ia menghampiri Alsava yang duduk sendirian. Rivan duduk di samping Alsava.
"Apa kabar, Mbak?" tanya Rivan dengan tiba-tiba membuat Alsava yang sedang mendengarkan musik melalui earphone nya menoleh. Ia terkejut melihat Rivan yang duduk di samping. Ia melepaskan earphone dari telinganya.
