Aku cukup terkejut dengan apa yang ia katakan. Ia memiliki pemikiran untuk masa depannya. Dia hebat sekali! Aku kagum terhadap apa yang sudah ia pikirkan untuk masa depannya itu. Berbeda denganku, jangankan untuk masa depan, untuk hari esok saja aku tidak tahu harus melakukan apa.
Ku lihat ia kembali menggambar, bersamaan dengan itu Via menghampiri kami. Ia berkata bahwa ia sudah menemukan buku yang dicarinya. Saat ku lihat, ternyata ia mengambil buku matematika. Ia berkata bahwa hari ini ada ulangan harian dadakan dan semua murid di kelas di perintahkan untuk belajar selama 10 menit setelah bel berbunyi. Astaga! Sepertinya waktu kami akan segera habis dan aku sama sekali belum belajar. Aku pun segera mengajak Via untuk berlari ke kelas.