"Selama dua tahun itu, dia mau diajari cara membunuh dengan keji dan ia berhasil melakukannya. Tapi dia udah melakukan kesalahan besar yang bikin gua gak percaya lagi sama dia. Gio udah bawa kabur mobil sport yang gua pinjemin sama dia, selain itu dia gagal membunuh target yang udah gua kasih tau ke dia. Sialan emang anak itu! Dari awal gua udah bilang kalau dia bikin satu kesalahan, nyawa dia melayang dan ternyata anak itu gak ngedengerin apa yang gua katakan. Dia emang pantas mati!" ujar lelaki itu dengan wajah menyebalkannya. Aku yang sudah sangat kesal segera menekan pelatuk pistolku ke arah kakinya dan meleset. Sial! Aku belum terlalu mahir menggunakan pistol ini.