Aku pun menanyakan kabar Papa kepada Mama. Mama bilang Papa baik-baik saja dan pekerjaannya di Jepang sedang sangat sibuk sehingga tak memiliki waktu untuk pulang. Aku memasang wajah sedih karena sudah hampir satu tahun Papa tidak pulang. Bahkan ketika ada perayaan hari ulang tahunku pun Papa tidak hadir. Sedih? Tentu saja, namun aku tak bisa memaksa Papa pulang karena memang Papa selalu sibuk di sana. Aku harus mengerti akan keadaan Papa. Papa bekerja keras hanya untuk menghidupiku. Tetapi yang aneh adalah, kenapa Mama juga ingin bekerja keras? Padahal pekerjaan Papa nampaknya sudah cukup untuk memenuhi apa yang ku inginkan. Aku tidak mengerti akan hal itu, tetapi aku sangat enggan untuk menanyakannya kepada Mama. Aku takut Mama tersinggung dengan pertanyaanku ini.
"Ya udah kalian ke ruang keluarga aja. Mamah mau lanjut masak. Ashilla, kamu temenin Elina aja sana. Biar Bunda yang memasak," perintah Mama.