"Ma-mau gimana lagi? Untuk sekarang mending kita lupain harta karunnya. Kita cari jalan keluar. Kalau beruntung, kita pasti dapat penemuan, kalau enggak, ya udahlah. Daripada kita kehabisan nafas di sini," usul Amir. Mereka mengangguk menyetujui.
"Tapi Rama kasian, dia gak mungkin pergi sendirian cari harta karun. Gua khawatir dia beneran nemuin penemuan berharga kita," balas Aryan.
"Sinting lo ya? Di saat kayak gini malah mikirin harta karun. Sayangi nyawa lo, Bego!" omel Alana. Aryan hanya menggaruk kepalanya. Amir menyarankan kalau mereka harus berpencar. Tim satu harus mencari jalan keluar dan tim lainnya mencari Rama. Mereka akan menggunakan talkie walkie sebagai alat komunikasi. Setelah mereka menyetujui, mereka pun mulai melangkahkan kaki. Amir dan Alana akan mencari jalan keluar sedangkan Marisa dan Aryan akan mencari Rama. Lelaki itu khawatir dengan keadaan temannya itu. Terpaksa Marisa ikut dengannya karena dirinyalah yang sudah membuat Rama marah.