"Apa Ayah sudah benar-benar lupa denganku? Sampai bertanya kabarku sekarang saja tidak," tanya Vany dengan nada yang terdengar sangat lugas saat menyampaikannya, meskipun sebenarnya Vany merasa dirinya akan menangis saat itu juga.
[Vany…, kenapa kau bicara begitu? Tentu saja semua orang merindukanmu, kau tidak menghubungi kami, kami sangat khawatir denganmu] ujar Ayahnya.
Vany yang mendengar pernyataan Ayahnya itu pun langsung menyeringai, meskipun Ayahnya tidak akan tahu ekspresinya saat ini, namun Vany tidak bisa menyembunyikan ekspresinya itu.
"Aku bertanya pada Ayah, bukan orang lain…," timpal Vany, yang tidak ingin pertanyaannya hanya dibalas dengan santai oleh Ayahnya yang sudah membuatnya seperti ini.
Sebenarnya Vany tidak ingin membalas dendam pada ayahnya, hanya saja ia ingin tahu bagaimana perasaan Ayahnya setelah sekian lama dirinya tidak pernah memberikan kabar apapun kepada keluarganya.