"Jangan bilang kau kuliah di Universitas Chulalongkorn?" tanya Vany untuk memastikan bahwa pemikirannya tidak benar.
Namun Radi justru menganggukkan kepalanya sembari tersenyum bingung karena melihat Vany yang nampak tidak percaya bahwa dirinya kuliah disana.
"Astaga…! Kau sangat pintar, ya?" tanya Vany dengan wajah tidak percaya jika Radi berkuliah disana.
Radi pun tersenyum mendengar pertanyaan Vany, sebenarnya bukan tanpa alasan Vany bertanya seperti itu, karena kampus yang dipilih Radi adalah kampus dengan rangking ke-23 peringkat dunia, sehingga tidak mungkin sembarangan mahasiswa yang bisa masuk ke kampus itu.
"Kau membuatku merasa tidak pantas untuk kuliah disana," ujar Radi menjawab pertanyaan Vany.
Vany yang mendengar jawaban Radi pun langsung terdiam, ia sadar jika pertanyaannya itu sudah menyinggung perasaan Radi.
"Ah iya, maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk menyindirmu," jawab Vany yang merasa tidak enak dengan Radi.