Beberapa saat kemudian…
Sebuah pakaian telah melekat di tubuh Lea. Wanita itu terlihat begitu cantik sekali. Bahkan, Lesta yang ada di hadapannya langsung terpana. Seakan Lea itu seorang puteri yang berasal dari kerajaan di negeri dongeng. Mendapati ekpresi wajah ibunya yang seperti itu, Lea mengibaskan kedua tangannya.
Spontan Lesta terperanjat. Kemudian Lea menaikkan kedua alisnya. Mencoba untuk menebak raut wajah yang ditunjukkan oleh sang ibu. Tanpa menunggu waktu lama, Lesta mendorong kursi roda tersebut. Ia juga mengeluarkan sesuatu dari dalam tas pribadinya.
"Apa yang akan Ibu lakukan?" tanya Lea karena merasa ada yang aneh dengan sikap ibunya.
"Sekarang, Ibu akan merias wajahmu dan juga tatanan rambutmu."
Seketika Lea menyernyitkan dahinya kebingungan, "Untuk apa, Bu?"
"Ya, supaya kamu terlihat lebih segar. Ibu rindu dengan Lea yang selalu ceria setiap harinya."
"Tapi Bu, ini di rumah sakit. Bukan di rumah, apalagi di sekolah. Jadi, untuk apa aku merias diri?"