Selama berada di rumah sakit, Radi terus menghubungi Ninda dan memberikan pesan singkat kepadanya. Untuk memastikan kondisi Lea saat ini. Tentu saja tanpa sepengetahuan Lea. Sebab, Radi tidak ingin jika Lea mengetahuinya. Oleh sebab itu, ia meminta agar Ninda merahasiakan semuanya.
Ninda memutuskan untuk keluar ruangan. Karena ia akan bertanya perihal hasil laboratorium. Namun, ketika dirinya hendak keluar. Tiba-tiba saja terdengar suara rintihan Lea. Rintihan tersebut nyaring sekali. Bahkan membuat Ninda terkejut dan menoleh. Raut wajahnya terlihat begitu panik sekali.
"Lea, kamu kenapa?" tanya Ninda dengan panik.
"Aaarrgghhh!!! Kepalaku terasa sakit sekali," rintihnya seraya memegangi areal kepalanya.
"Tunggu sebentar. Aku panggilkan dokter terlebih dahulu."
"Sakit," rintihnya tiada henti.