Sementara itu di tempat lain.
Waktu istirahat sangat dinanti-nanti oleh para siswa. Terutama, bagi mereka yang ingin melipur rasa lapar di kantin dan memakan banyak sekali makanan. Tidak terkecuali dengan Ninda dan juga Radi. Mereka berdua sedang menikmati makan siang masing-masing.
Cuaca yang panas tidak dihiraukan lagi. Ninda tampak melahap makanan yang dipesannya. Ia benar-benar merasa lapar, dan sudah tidak bisa tertahankan. Sementara Radi, ia hanya terdiam seraya mengaduk minuman yang ada di hadapannya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Ninda ketika menyadari ada yang aneh dengan pria itu.
"Aku cemas dengan keadaan Lea saat ini," balasnya dengan raut wajah sedih.
"Kamu benar. Apalagi sekarang Lea tidak berangkat sekolah."
Radi hanya terdiam.
"Tapi, kita juga harus memberikan ruang kepada Lea untuk sendiri. Mungkin dengan cara seperti ini Lea akan cepat pulih."
"Aku setuju dengan itu." Radi menganggukkan kepalanya.