Anne terus menerus belajar bersama Jifan. Dia menjadi bersemangat setelah mendapat ajaran dari Jifan. Beberapa orang merasa tidak suka karena Anne menjadi sedekat itu dengan Jifan. Padahal memang hubungan Anne dan Jifan sangat dekat dan akrab satu sama lain. Jifan memang jarang berbicara menanggapi Anne, tapi Anne selalu merasa senang setiap kali dekat dengan Jifan. Ya karena usia mereka tidak terlalu terpaut jauh.
"Wah akhirnya aku dapat skor delapan!" sorak Anne melihat anak panahnya melesak ke point delapan. Jifan yang berdiri di sebelahnya tersenyum memandang papan bidik. Kedua tangannya ada di belakang tubuh memandang dengan rasa puas pada papan bidik. Dia ikut senang karena Anne berlatih dengan baik, tidak lagi mengeluh.
"Sepertinya cukup latihan hari ini, minggu depan kak Anne bisa datang di latihan untuk mendapat skor 10," ujar Jifan. Dia mengambil alih busur panah dan memberikannya pada pengawal. Anne begitu bersemangat menantikan minggu depan.