Siang ini, diam-diam Jifan mengendap keluar istana. Menggunakan kudanya dia pergi ke pasar. Hari ini dia menggunakan kuda hitam yang biasa digunakan oleh rakyat. Bukan kuda putihnya yang tampak mencolok di mata para penduduk. Dia memasuki area pasar dan menghentikan kudanya di depan toko milik Sarah.
Dia mengganti jadwal kedatangannya menjadi lebih cepat dari janjinya. Pikirannya sangat suntuk dan tidak mau diganggu oleh ayahnya. Pasti ayahnya akan mengganggunya seperti biasa. Belum lagi Yuan juga akan ikut campur dan membuatnya semakin bad mood.
Sarah yang saat itu tengah memangku cucu termudanya menatap kedatanyan Jifan dengan mata yang memicing. Tubuhnya mulai termakan usia, membuat penglihatannya tak setajam dulu. Sehingga perlu beberapa waktu untuk mengetahui siapa yang datang ke tokonya. Apalagi orang tersebut memakai penutup mulut dengan mata yang ditutup sebelah menggunakan topeng.