Jeglek...
Kamar itu rupanya tidak terkunci. Ellera dengan mudah mengintip perlahan, memastikan lebih teliti. Jika tidak ada orang, maka dirinya akan menerobos masuk.
Krekk...
Kedua ujung bola matanya memutar. Dan rupanya pemandangan itu adalah hal buruk untuknya. Nahas, rupanya ada Adinata yang tengah terbaring tidur di atas ranjang itu seorang diri. Kini Ellera bingung tetap masuk atau tidak. Jika masuk, dirinya bisa mandi secara diam-diam. Karena Adinata saat ini begitu pulas dan pastinya tidak akan terbangun hanya karena suara percikan air. Jika pergi begitu saja, maka dirinya tidak akan mandi, dan bau alkohol ditubuhnya semakin memperburuk kondisinya.
Karena pintu kamar-kamar rumah ini terkunci semua, dan Adinata menyimpan kuncinya semua. Karenanya, Ellera terpaksa mencoba kembali turun ke lantai bawah, bersama anak-anak semua yang saat ini tengah tidur pulas di ruang tengah.
Akh!