"Hentikan, Ellera!"
"Mau diajarin main rapi?"
"Stoppp, Ellera!"
"Atau mau gue ajarin? Yaa ... meskipun gue ngga jago-jago banget." Tetap melantur.
Ellera, gadis itu tak kenal takut. Ia begitu berani dengan papanya sendiri, bahkan tertarik sejak keluar dari rumah Adinata. "Gue tau kok, lo ngga akan cari gue. Lo seneng, kan gue pergi? Lihat, gue sekarang balik. Bahkan mata-mata lo, ngga becus! Lo kira gue ngga tau apa-apa? Gue bukan anak kecil lagi! Lo emang bejad luar dalem! Dan saat gue diem waktu lo pukulin, itu bukan karna gue takut, ya, Eleranda!"
"Berani sekali kamu bicara tidak formal dengan papa!!!" teriak Prof Eleranda membuntang hebat.
"Apa? Mau nyekek gue lagi? Emang bisa? Gue ngga takut!" Gadis itu meringis.