"Apa yang sedang kamu lakukan di sini, Nona?" ujarnya.
Lea menatap nyalang pada orang yang membungkam mulutnya. Sedangkan, orang itu memberikan senyuman paling manisnya pada Lea. Hal itu tidak berlangsung lama, karena senyumannya yang manis langsung berubah menjadi pekikan tidak bersuara.
Akibat dari perbuatan Lea yang menggigit tangannya yang membekap mulutnya. Beruntung, dia dapat mengendalikan keterkejutan dan rasa sakit yang di akibat kan dari rasa sakit dari gigi Lea.
"Apa yang kamu lakukan, kenapa menggigit ku. Bagaimana jika aku berteriak karena ulahmu, keberadaan kita akan segera terbongkar." Mata orang itu menatap Lea dengan kesal dan marah.
"Jangan salahkan kau salahkan saja dirimu sendiri, Eric. Kenapa juga kamu harus membekap mulut ku begitu. Beruntunglah karena kamu pernah belajar cara mengendalikan rasa terkejut dan sakit tanpa mengeluarkan suara."
"Tapi tidak dengan cara menggigit, apakah kamu bagaimana rasanya gigitan mu itu," kesalnya.