Di dalam tidurnya Rose merasa ada seseorang yang terus saja membunyikan bel kamarnya berulang kali, membuat tidurnya menjadi terusik. Mau tidak mau Rose bangun dari tidurnya dan membukakan pintu bagi orang tersebut.
"Iya sebentar," balas Rose dengan suara yang sedikit serak.
Dengan sedikit menyipitkan matanya, Rose berjalan kea rah pintu kamarnya. Dia bahkan tidak memperdulikan bentukan rambutnya yang kusut dan membiarkannya saja. Bahkan ketika dirinya membuka pintu saja, Rose harus mengeluarkan seluruh tenaganya.
Karena rasa lemah yang masih di rasakannya, ketika baru saja bangun dari tidur. Rose membuka pintu tersebut dan melihat jika ada seseorang pria yang berdiri di sana. Pandangan Rose masih sedikit memburam dan tidak jelas.
Sehingga dia tidak dapat mengenali wajah orang tersebut. Rose mengucek matanya beberapa kali untuk memastikan wajah orang yang berdiri di depannya tersebut. Setelah Rose dapat melihat siapa yang berdiri di sana.
